Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar memimpin rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10. Menko Luhut memang terus kerja cepat usai Indonesia ditetapkan sebagai Tuan Rumah World Water Forum (WWF) ke-10.
Selaku Ketua Panitia Nasional, Menko Luhut mengadakan rapat bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian Panitia Nasional, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kepala BMKG) Dwikorita Karnawati dan beberapa pihak lain.
Dalam rapat koordinasi ini dibahas berbagai kebutuhan yang nantinya diperlukan seperti logistik, transportasi, akreditasi delegasi, keamanan dan pengamanan, hingga publikasi kegiatan.
Advertisement
“Masalah air ini sangat penting sekali sekarang untuk masyarakat dunia dan Indonesia. Untuk pertama kalinya juga, Indonesia menjadi tuan rumah forum ini. Hal ini akan jadi langkah baik bagi Indonesia dan dunia, untuk menyampaikan betapa pentingnya air bagi kesejahteraan semua orang,” ungkap Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat (3/2/2023).
Dengan melihat betapa pentingnya isu air ini bagi Indonesia dan dunia, sebagai Ketua WWF ke-10, Menko Luhut menyampaikan agar kita mampu menyiapkan segala aspek acara dengan baik, dimulai dari adanya berbagai isu yang nantinya akan dibahas, langkah konkrit program yang akan dibuat, dan berorientasi pada hasil.
“Seperti G20 Indonesia, kita mau ada langkah jelas setelah nanti WWF ini berjalan. Setiap program yang diusungkan, setiap isu yang dibahas, harus ada langkah konkrit yang bisa kita follow up,” tegas Menko Luhut.
6 Topik
WWF ke-10 yang diselenggarakan 18 - 24 Mei 2024 memiliki tema Water for Shared Prosperity. Melalui tema besar tersebut, sudah terdapat beberapa tema besar yang dipaparkan oleh Menteri Basuki dalam rapat koordinasi awal ini, yaitu Water for Humans and Nature oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Water Security and Prosperity oleh Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB), Disaster Risk Reduction and Management oleh BMKG, Cooperation and Hydro-diplomacy oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekon), Water and Innovative Finance (Kementerian PUPR), dan Knowledge and Technologies oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Keenam topik inilah yang nantinya akan menjadi bahasan dalam WWF ke-10 yang diharapkan dapat menghasilkan langkah konkrit air untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
“Keenam sub-topik dalam WWF ke-10 ini perlu kita kawal dengan baik. Nantinya keenam sub-topik ini akan kita sampaikan dalam Kick Off Meeting 10th World Water Forum yang diselenggarakan pada 15 - 16 Februari 2023 di Jakarta. Ada 1.000 peserta yang ditargetkan hadir dan hingga sekarang sudah ada total 672 orang yang mendaftar. Kita harapkan kick off meeting nanti bisa jadi awal mula yang baik bagi WWF ke-10,” ujar MenPUPR Basuki.
Advertisement
3 Tahun Sekali
Hadir dalam rapat koordinasi ini, Wamenkes Dante dan Kepala BMKG Dwikorita menyatakan dukungannya terhadap adanya isu-isu yang akan dibahas dan siap untuk mendukung kegiatan ini berlangsung. Senada dengan Menko Luhut, keduanya berpesan agar isu yang sudah ditetapkan bisa menghasilkan outcome yang baik dan konkrit.
Perlu diketahui, WWF merupakan acara yang diselenggarakan setiap tiga tahun oleh World Water Council, Global Water Partnership, dan negara tuan rumah. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah WWF ke-10 berkat perolehan voting 30 negara dari 36 negara yang masuk dalam Board of Governors World Water Council.
WWF ke-10 menyediakan wadah penting bagi semua pemangku kepentingan di sektor air dalam skala global, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini merupakan tonggak besar kontribusi Indonesia terhadap upaya masyarakat global dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
Showcase
Dalam akhir rapat koordinasi, Menko Luhut berpesan agar kita mampu melakukan showcase kepada peserta yang nantinya datang di WWF ke-10 tekait pengelolaan air di Sungai Citarum di Jawa Barat dan Danau Batur di Bali. Hal lainnya adalah untuk terus menjaga kekompakan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara internasional ini.
“Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah bukanlah proses yang mudah dan sekarang kita sudah mendapatkan kesempatan ini. Mari kita koordinasikan semua dengan sebaik-baiknya,” tutup Menko Luhut.
Advertisement